#KerjaCerdas #KerjaTuntas

Forum Dekan Syariah dan Hukum Soroti Politik Pendidikan Nasional, IAIN Manado Turut Berperan

Aston Bintaro Hotel – Politik pendidikan di Indonesia kembali menjadi perhatian, khususnya menyangkut posisi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang dinilai belum mendapat tempat ideal. Hal ini mengemuka dalam Forum Dekan Fakultas Syariah dan Hukum se-Indonesia yang diselenggarakan di Aston Bintaro Hotel, Kamis (18/9). Forum tersebut menghadirkan Staf Khusus Kemenristekdikti Dr. Ismail Hasani, S.H., M.H., bersama para dekan dan pakar hukum dari berbagai UIN, termasuk Dekan Fakultas Syariah IAIN Manado.

Dalam paparannya, Dr. Ismail menilai bahwa UIN kerap dijadikan instrumen bargaining dalam politik pendidikan nasional, khususnya terkait kebijakan pembukaan program studi (prodi) umum yang hingga kini masih dikenai moratorium. Menurutnya, UIN harus memiliki daya saing dengan ciri khas tersendiri, misalnya melalui pengembangan gagasan Madzhab Hukum Ciputat sebagai identitas akademik yang membedakan.

Isu lain yang mencuat dalam forum ini adalah kendala pendirian prodi baru, aturan pembatasan prodi umum maksimal 60 persen, serta fleksibilitas kurikulum. Kemdikbudristek baru-baru ini merilis 242 regulasi tentang penjaminan mutu, termasuk kebijakan penyederhanaan program S2 menjadi 36 SKS. Kebijakan tersebut diharapkan dapat mendorong inovasi dan diversifikasi di lingkungan kampus.

Diskusi juga menyinggung kesetaraan antara Fakultas Syariah dan Fakultas Hukum di PTKIN. Dr. Firdaus dari UIN Pontianak menegaskan bahwa ilmu hukum di perguruan tinggi keagamaan mampu setara dengan ilmu hukum umum, bahkan dengan keunggulan berbasis spiritualitas. Hubungan Kemenag dan Kemdikbudristek turut menjadi perhatian, mengingat kerap dipersepsikan sebagai pesaing dalam urusan pembukaan prodi hukum maupun pengajuan guru besar.

Meski dihadapkan pada tantangan, forum menegaskan bahwa PTKIN memiliki keunggulan unik berupa perpaduan ilmu pengetahuan dan spiritualitas. Hal ini menjadikan UIN dan IAIN semakin dipercaya masyarakat, khususnya kalangan Muslim perkotaan. Para dekan, termasuk Dekan Fakultas Syariah IAIN Manado, menegaskan pentingnya PTKIN berani keluar dari pragmatisme, memperjuangkan kesetaraan, dan meneguhkan distingsi agar kontribusi nyata bagi bangsa semakin terasa.

Rakernas Forum Dekan FSH: Sinergi Pendidikan Hukum dan Peradilan Agama, IAIN Manado Turut Berkontribusi

Aston Bintaro Hotel – Forum Dekan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) PTKIN se-Indonesia kembali menggelar Rapat Nasional pada Kamis, 18 September 2025 di Aston Bintaro Hotel. Pertemuan strategis ini membahas berbagai isu penting, mulai dari penyamaan nomenklatur program studi, pembukaan prodi baru, hingga arah pengembangan kurikulum hukum di bawah koordinasi Kementerian Agama serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dekan Fakultas Syariah IAIN Manado, Prof. Dr. Rosdalina Bukido, M.Hum., turut hadir aktif bersama para pimpinan FSH dari seluruh Indonesia.

Salah satu isu utama yang mengemuka adalah penyamaan nomenklatur program studi, seperti Hukum Perdata Islam (HPI), Hukum Tata Negara (HTN), Hukum Keluarga (HK), dan Perbandingan Madzhab (PM). UIN Surabaya mengusulkan perubahan nomenklatur PM menjadi Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH), HPI menjadi Hukum Perdata (HP), serta penyederhanaan HKI menjadi HK. Namun, sejumlah peserta menegaskan perlunya kehati-hatian karena menyangkut otoritas kementerian dan konsekuensi politik pendidikan.

Forum juga menyoroti perbedaan standar akreditasi. UIN Jambi menyoroti pengalaman ketidaksinkronan kriteria asesor BAN-PT antara Kemenag dan Kemendikbudristek. UIN Semarang menegaskan nomenklatur lama tidak boleh dihapus begitu saja karena bisa melemahkan posisi Kemenag, sementara UIN Medan mengingatkan pentingnya menimbang visi keilmuan dan politik pendidikan dalam pembukaan program studi baru.

Isu lain yang mendapat perhatian adalah dampak nomenklatur terhadap prospek kerja lulusan. UIN Yogyakarta menekankan urgensi pemisahan konsentrasi karena berimplikasi pada formasi CPNS dan akses ke kejaksaan. Prof. Umi menambahkan bahwa penyamaan nomenklatur dapat memperkuat daya saing lulusan di dunia kerja. Sementara UIN Bukittinggi mengusulkan agar nama Prodi Perbandingan Madzhab diganti menjadi Ilmu Perbandingan Hukum untuk meningkatkan minat calon mahasiswa.

Dari diskusi panjang, forum menyepakati tiga poin utama:

  1. Prodi Perbandingan Madzhab (PM) tetap dipertahankan dengan nomenklatur saat ini.
  2. Mengusulkan pembukaan kembali Prodi Ilmu Hukum di FSH yang sebelumnya terkena moratorium.
  3. Prodi-prodi syariah dan hukum belum dapat digabung serta perlu diperluas hingga jenjang S1, S2, dan S3.

Selain menghasilkan kesepakatan akademik, forum juga menetapkan kepengurusan baru, yakni Prof. Dr. Muhammad Maksum sebagai Ketua, Prof. Natsir sebagai Sekretaris, dan Prof. Rofiah sebagai Bendahara. Adapun agenda forum berikutnya direncanakan berlangsung di Ambon setelah Idulfitri 2026.

Momentum penting lainnya adalah penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan dua mitra strategis. PKS pertama dilakukan antara Forum Dekan FSH PTKIN se-Indonesia dengan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama (Badilag), meliputi kegiatan pendidikan, riset, inovasi, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan sumber daya di bidang peradilan agama. PKS kedua dilakukan bersama Ketua Jurusan Syariah PTKIN se-Indonesia dengan fokus pada penguatan pendidikan, riset, pengabdian, dan pengembangan SDM di lingkungan PTKIN.

Kerja sama strategis ini diharapkan semakin memperkuat kontribusi akademik dalam bidang hukum dan syariah, sekaligus mendukung praktik peradilan agama di Indonesia. Kehadiran para pimpinan FSH, termasuk Dekan Fakultas Syariah IAIN Manado, menjadi wujud nyata komitmen perguruan tinggi Islam dalam menyatukan visi dan memperluas peran syariah di tingkat nasional.

Fakultas Syariah IAIN Manado Ikut Bahas Transformasi Digital Peradilan Agama di Forum Dekan Nasional

Aston Bintaro Hotel – Forum Dekan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) se-Indonesia menggelar Rapat Nasional di Aston Bintaro Hotel, Tangerang Selatan. Pada sesi pertama, hadir sebagai narasumber Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI, Dr. Candra Boy Seroza, S.Ag., M.A., dengan moderator Prof. Dr. Sudirman Hasan, M.A., CHARM. Turut serta dalam agenda penting ini, Dekan Fakultas Syariah IAIN Manado, Prof. Dr. Rosdalina Bukido, M.Hum., didampingi Wakil Dekan III Dr. Frangky Suleman, M.HI dan Kaprodi Hukum Ekonomi Syariah Nurlaila Isima, M.H.

Dalam pemaparannya pada Kamis (18/9), Dr. Candra Boy menegaskan urgensi transformasi digital dalam peradilan agama sebagai respons atas perubahan zaman. Ia menjelaskan bahwa empat layanan elektronik kini sudah berjalan, yakni pendaftaran, pembayaran, pemanggilan, dan persidangan secara online.

“Data terakhir menunjukkan 90–95% perkara di Pengadilan Agama telah terdaftar melalui sistem e-Court. Targetnya pada 2025 minimal 85% perkara masuk secara elektronik, dan tahun 2026 akan diwajibkan 100%,” ungkapnya.

Meski demikian, ia menambahkan bahwa untuk perkara tertentu dengan alasan khusus, prosedur konvensional masih dimungkinkan.

Selain itu, Mahkamah Agung (MA) disebut rutin menyelenggarakan sidang pleno kamar setiap tahun sebagai upaya pembaruan hukum di berbagai kamar, termasuk agama, umum, militer, pengawasan, dan pembinaan. Tiga instrumen penting yang digunakan dalam proses pembaruan hukum ini adalah Peraturan Mahkamah Agung (Perma), Surat Edaran Mahkamah Agung (Sema), dan Yurisprudensi.

Beberapa regulasi terbaru yang disorot di antaranya:

  • Perma No. 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan.
  • Perma No. 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Mengadili Perempuan Berhadapan dengan Hukum.
  • Perma No. 5 Tahun 2019 tentang Pedoman Mengadili Perkara Dispensasi Kawin.
  • Perma No. 3 Tahun 2022 tentang Mediasi secara Elektronik.
  • Perma No. 1 Tahun 2024 tentang Pedoman Mengadili Perkara Pidana Berdasarkan Keadilan Restoratif.

Ke depan, menurutnya, hakim tidak hanya berperan sebagai pengadil tetapi juga mediator. Karena itu, dibutuhkan penguatan kapasitas di bidang psikologi keluarga, psikologi anak, serta keterampilan mediasi. “Hal ini sangat penting mengingat angka perceraian di Indonesia mencapai 600 ribu kasus per tahun,” pungkasnya.

Penguatan Kolaborasi Pendidikan Dan Peradilan Agama, Fakultas Syariah IAIN Manado Hadiri Forum Dekan FSH PTKIN Se Indonesia di Jakarta

Dekan Fakultas Syariah IAIN Manado Prof. Dr. Rosdalina Bukido, M.Hum  didampingi Wakil Dekan III Dr. Frangky Suleman, M.HI dan Kaprodi Hukum Ekonomi Syariah Nurlaila Isima, M.H mengikuti Kegiatan Forum Dekan Fakultas Syariah dan Hukum PTKIN se-Indonesia. Kegiatan resmi dibuka pada malam 17 September 2025 di Diorama UIN Jakarta. Selama tiga hari penyelenggaraan, acara ini menjadi magnet bagi para tokoh penting di dunia pendidikan dan peradilan agama.

Tampak hadir Ketua Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung (Badilag MA) Drs. H. Muchlis, S.H., M.H., bersama Ketua Forum Dekan Fakultas Syariah se-Indonesia, Prof. Dr. Sudirman Hasan, M.A., CHARM. Dari UIN Jakarta, jajaran pimpinan turut meramaikan, mulai dari Rektor Prof. Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, S.Ag., S.H., M.H., M.A., hingga Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, Prof. Dr. Muhammad Maksum, S.H., M.A., MDC., beserta seluruh jajaran. Kehadiran mereka menambah bobot acara sekaligus menunjukkan kuatnya sinergi antara dunia akademik dan institusi peradilan agama.

Acara pembukaan forum yang berlangsung di UIN Jakarta diwarnai dengan sambutan para tokoh penting. Dekan FSH, Prof. Dr. Muhammad Maksum, menyampaikan apresiasi atas dukungan pimpinan kampus dan menegaskan pentingnya penandatanganan PKS antara Badilag dan Forum Dekan Syariah.

Rektor UIN Jakarta, Prof. Dr. Asep Saepudin Jahar, menekankan peran UIN Jakarta sebagai rumah bersama pengembangan ilmu syariah, sekaligus mengajak peserta menjaga kualitas alumni Fakultas Syariah. Ketua Forum Dekan Syariah, Prof. Dr. Sudirman Hasan, mengapresiasi kehadiran 105 peserta dari 43 PTKIN serta menegaskan forum ini sebagai ajang memperkuat sinergi antar fakultas syariah.

Ketua Badilag MA, Drs. H. Muchlis, S.H., M.H., menekankan bahwa PKS bukan sekadar seremoni, melainkan komitmen strategis mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi dan program prioritas peradilan agama 2025. Ia juga menyoroti pentingnya kesiapan Fakultas Syariah dalam mencetak calon hakim yang unggul secara akademik maupun mental.

Acara puncak ditutup dengan penandatanganan PKS antara Badilag MA dan Forum Dekan Syariah se-Indonesia sebagai simbol penguatan kolaborasi pendidikan dan peradilan agama.

Fakultas Syariah Resmi Buka Ujian Proposal, Skripsi, dan Komprehensif

Fakultas Syariah IAIN Manado – Fakultas Syariah secara resmi membuka rangkaian ujian akademik bagi mahasiswanya, meliputi Ujian Seminar Proposal Penelitian, Ujian Akhir Skripsi, dan Ujian Komprehensif. Pembukaan seremonial kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 25 September 2025, di Ruang Ujian Fakultas Syariah Lantai I.

Acara pembukaan dipimpin langsung oleh Wakil Dekan II, Dr. Nenden H Suleman, M.H., yang dalam kesempatan tersebut hadir mewakili Dekan Fakultas Syariah. Dalam sambutannya, Dr. Nenden H Suleman menekankan pentingnya momentun ujian ini sebagai tahap krusial dalam perjalanan akademik setiap mahasiswa.

“Hari ini menandai dimulainya sebuah fase penting bagi para mahasiswa. Ujian-ujian ini bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan gerbang menuju penyelesaian studi dan bukti penguasaan ilmu yang telah diperoleh selama menimba ilmu di fakultas ini,” ujar Dr. Nenden di hadapan para peserta ujian dan panitia.

Beliau juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh dosen pembimbing dan panitia yang telah mempersiapkan pelaksanaan ujian dengan baik. Para mahasiswa diingatkan untuk menjaga kesehatan, bersikap jujur, dan percaya diri dalam menghadapi setiap tahap ujian.

Pelaksanaan ujian yang terkonsentrasi di Ruang Ujian Fakultas Syariah Lantai I ini diharapkan berlangsung lancar dan tertib. Rangkaian ujian ini merupakan evaluasi akhir untuk mengukur kompetensi dan kesiapan mahasiswa sebelum menyandang gelar sarjana hukum syariah.

Dengan dibukanya secara resmi ujian ini, diharapkan seluruh mahasiswa peserta dapat menunjukkan kemampuan terbaik mereka dan berhasil melewati semua tahapan dengan hasil yang memuaskan, sehingga dapat menyelesaikan studi tepat waktu.

#Fasya #KerjaCerdas #KerjaTuntas
Humas Fakultas Syariah IAIN Manado
(Adm/TU Kamis 25 September 2025)

Dekan Fasya IAIN Manado Ajak Akademisi Fasya UIN Palu Tingkatkan SDM Melalui Publikasi Ilmiah

Palu, 22 September 2025 – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu kembali menggelar kuliah tamu strategis dengan tema “Membangun SDM Unggul di Era Digital Melalui Publikasi Ilmiah sebagai Pilar Intelektualisasi.” Kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. Rosdalina Bukido, M.Hum., CPM., Dekan Fakultas Syariah IAIN Manado sekaligus narasumber utama, yang membahas penguatan kapasitas dosen dan mahasiswa dalam publikasi ilmiah.

Hadir dalam kuliah tamu tersebut: Kepala Biro UIN Datokarama Palu Drs. Suleman Awad, M.Pd.; dekan Fakultas Syariah UIN Datokarama Palu, Dr. H. Muhammad Syarif Hasyim, Lc., M.Th.I.; Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M); para wakil dekan; ketua program studi (kaprodi); dosen; tenaga pendidik (tendik); serta mahasiswa Fakultas Syariah UIN Palu.

Dalam paparannya, Prof. Rosdalina menekankan bahwa publikasi ilmiah bukan hanya soal kuantitas, melainkan lebih pada kualitas yang mencerminkan reputasi dan kredibilitas institusi. Beliau menyebut publikasi ilmiah sebagai “nyawa akademisi” karena melalui publikasi pula institusi menempatkan dirinya di peta ilmiah nasional dan internasional.

Data yang beliau tampilkan memperlihatkan lonjakan drastis jumlah publikasi Indonesia di basis data Scopus dalam periode 2014–2022: dari sekitar 6.000 dokumen menjadi lebih dari 43.000. Namun Prof. Rosdalina mengingatkan bahwa meskipun jumlahnya meningkat, sitasi per artikel Indonesia masih berada di bawah level negara-negara seperti Singapura dan Malaysia — sebuah tantangan yang harus dihadapi dengan memperkuat kapasitas akademik dan strategi publikasi.

Salah satu isu penting yang disorot adalah maraknya jurnal predator yang menggoda penulis terutama yang masih pemula. Dalam hal ini Prof. Rosdalina mengajak dosen dan mahasiswa agar selektif memilih jurnal, menggunakan perangkat bantu akademik seperti ChatGPT, Grammarly, dan Mendeley secara etis untuk membantu struktur tulisan, tata bahasa, sitasi, dan parafrase.

“Etika publikasi adalah reputasi dan kepercayaan ilmiah. Tanpa kejujuran, orisinalitas, dan tanggung jawab, publikasi akan kehilangan makna,” ujar beliau dalam sesi diskusi yang berlangsung interaktif dan mendapat sambutan antusias dari peserta.

Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum kolaborasi antara Fakultas Syariah IAIN Manado dan Fakultas Syariah UIN Datokarama Palu yang telah menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) pada tanggal 21 September 2025. MoU tersebut ditandatangani oleh Dekan Fakultas Syariah IAIN Manado, Prof. Dr. Rosdalina Bukido, M.Hum., dan Dekan Fakultas Syariah UIN Datokarama Palu, Dr. H. Muhammad Syarif Hasyim, Lc., M.Th.I. Inti kerja sama mencakup publikasi ilmiah bersama, pertukaran informasi, seminar, lokakarya, konferensi, serta pengembangan pusat studi dan penelitian.

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan lahir SDM unggul dari kedua institusi — khususnya dari wilayah Indonesia Timur — yang tidak hanya aktif dalam produksi karya ilmiah, tetapi juga mampu menjawab tantangan keilmuan masa kini dan memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat.

Fakultas Syariah Perkuat Mutu Prodi Lewat Benchmarking ke UIN Alauddin Makassar

Fakultas Syariah IAIN Manado- Fakultas Syariah IAIN Manado menyelenggarakan kegiatan benchmarking ke UIN Alauddin Makassar. Kegiatan ini berlangsung pada Senin, 22 September 2025, mulai pukul 10.00 Wita hingga selesai.

Benchmarking ini difokuskan pada pengelolaan prodi yang mengambil KRS dengan sistem belanja. Menurut Wakil Dekan I, Dr. Muliadi Nur, M.H., kegiatan ini bertujuan mempelajari praktik terbaik yang dapat diterapkan di Fakultas Syariah IAIN Manado. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi persiapan penting menjelang penerapan kurikulum berbasis OBE.

Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan UIN Alauddin Makassar, termasuk Wakil Rektor I, Ketua LPM, Dekan, Wakil Dekan, serta unsur Pegawai. Benchmarking ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama kelembagaan antara kedua institusi serta mendukung peningkatan kualitas tridharma perguruan tinggi.

Kegiatan ini menjadi wujud komitmen Fakultas Syariah IAIN Manado dalam menghadirkan inovasi akademik, meningkatkan mutu pendidikan, dan memperkuat kurikulum demi kemajuan seluruh sivitas akademika.

#Fasya #KerjaCerdas #KerjaTuntas
Humas Fakultas Syariah IAIN Manado
(Adm/TU Senin 22 September 2025)

Fakultas Syariah IAIN Manado Lakukan Benchmarking ke FSH UIN Alauddin Makassar

Fakultas Syariah IAIN Manado – Dalam upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, Fakultas Syariah IAIN Manado telah melaksanakan kegiatan benchmarking ke Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar.

Kegiatan yang dilaksanakan dirungan Rapat Senat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar ini berlangsung pada Senin, 22 September 2025, pukul 08.00 Wita hingga selesai. Wakil Dekan I Fakultas Syariah IAIN Manado, Dr. Muliadi Nur, M.H., menyampaikan bahwa benchmarking ini bertujuan melakukan studi perbandingan terkait pengelolaan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE), sekaligus meningkatkan wawasan sivitas akademika Fakultas Syariah IAIN Manado.

Kegiatan ini dihadiri oleh unsur pimpinan FSH UIN Alauddin Makassar, yaitu Wakil Dekan I dan II, serta Unsur Kaprodi, Sekrprodi dan KPM. kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama kelembagaan antara kedua fakultas, guna meningkatkan mutu tridharma perguruan tinggi. Fakultas Syariah IAIN Manado terus berupaya menghadirkan inovasi dan standar akademik yang lebih baik bagi seluruh Civitas Akademika.

#Fasya #KerjaCerdas #KerjaTuntas
Humas Fakultas Syariah IAIN Manado
(Adm/TU Senin 22 September 2025)

Fakultas Syariah dan Fakultas Syariah UIN Datokarama Palu Sepakat Kolaborasi Tingkatkan Publikasi Ilmiah

Fakultas Syariah IAIN Manado, 21 September 2025 – Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian di bidang hukum Islam, Fakultas Syariah IAIN Manado dan Fakultas Syariah UIN Datokarama Palu menjalin kemitraan strategis. Kerjasama ini secara resmi dimulai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh kedua dekan pada Senin (21/09/2025).

Penandatanganan dokumen kerjasama tersebut dilakukan oleh Dekan Fakultas Syariah IAIN Manado, Prof. Dr. Rosdalina Bukido, M.Hum., dan Dekan Fakultas Syariah UIN Datokarama Palu, Dr. H. Muhammad Syarif Hasyim, Lc., M.Th.I.

Inti dari nota kesepahaman ini berfokus pada kolaborasi dalam publikasi ilmiah. Kedua institusi sepakat untuk saling mendukung dalam mempublikasikan hasil-hasil penelitian, baik dalam bentuk jurnal ilmiah, buku, prosiding seminar, maupun bentuk karya akademik lainnya. Kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang kuat untuk mendongkrak reputasi akademik kedua fakultas di kancah nasional bahkan internasional.

Selain bidang publikasi, ruang lingkup kerjasama juga mencakup pertukaran informasi ilmiah, penyelenggaraan seminar, lokakarya, dan konferensi bersama, serta pengembangan pusat studi dan penelitian.

Saat ditanyai, Prof. Dr. Rosdalina Bukido, M.Hum. menyatakan, “Kolaborasi ini merupakan langkah penting untuk menyinergikan potensi dan keahlian yang dimiliki kedua pihak. IAIN Manado dan UIN Datokarama Palu sama-sama memiliki concern terhadap pengembangan ilmu keislaman kontekstual, khususnya di wilayah Indonesia Timur. Melalui kerjasama publikasi ini, kami berharap dapat melahirkan lebih banyak karya yang tidak hanya akademis tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat.”

Kerjasama antara dua lembaga pendidikan Islam ternama di Sulawesi ini dinilai akan memperkaya khazanah keilmuan dan memperkuat kontribusi nyata dunia akademik dalam menjawab berbagai persoalan umat dan bangsa.

#Fasya #KerjaCerdas #KerjaTuntas
Humas Fakultas Syariah IAIN Manado
(Adm/TU Senin 21 September 2025)


Fakultas Syariah Gelar Apel Pagi

Fakultas Syariah IAIN Manado – Fakultas Syariah (Fasya) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado melaksanakan apel pagi dalam rangka mengawali aktivitas kerja dan perkuliahan di awal pekan. Apel yang berlangsung pada Senin, 15 September 2025, tersebut dilaksanakan di halaman Gedung Fakultas Syariah dan dipimpin langsung oleh Wakil Dekan I, Dr. Muliadi Nur, H.M.

Apel pagi ini dihadiri secara lengkap oleh seluruh pimpinan dan civitas akademika Fakultas Syariah. Turut hadir Dekan Fakultas Syariah, Wakil Dekan II, Wakil Dekan III, Kabag TU Fasya, Kaprodi HES (Hukum Ekonomi Syariah), Kaprodi HK (Hukum Keluarga), segenap Dosen, serta seluruh Tenaga Kependidikan (JFT dan JFU).

Beliau kemudian menyampaikan dua poin penting yang perlu menjadi perhatian bersama. Pertama, mengenai Batas Waktu Pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT). Wakil Dekan I mengingatkan kepada seluruh civitas akademika, khususnya para dosen wali dan kaprodi, untuk aktif mengkomunikasikan dan mengingatkan mahasiswa agar menyelesaikan kewajiban administrasinya tepat waktu. Hal ini dinilai crucial untuk menjaga kelancaran proses perkuliahan dan administrasi akademik mahasiswa.

Kedua, beliau menekankan kembali tentang Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) bagi seluruh Dosen dan Tenaga Kependidikan (Tendik). Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), Dr. Muliadi menegaskan pentingnya untuk senantiasa menjaga integritas, kedisiplinan, dan profesionalisme dalam menjalankan setiap tugas.

“Sebagai insan akademik dan ASN, kita harus menjadi teladan dalam hal integritas dan kinerja. Mari kita tingkatkan profesionalisme kita, penuhi Tupoksi dengan penuh tanggung jawab, dan berikan pelayanan terbaik untuk kemajuan Fakultas Syariah dan IAIN Manado pada umumnya,” pesannya.

Apel pagi ini ditutup dengan doa untuk kelancaran semua aktivitas di Fakultas Syariah IAIN Manado. Kegiatan ini diharapkan dapat memompa semangat dan mempererat sinergi antar seluruh komponen di lingkungan fakultas untuk mewujudkan visi dan misi Fakultas Syariah IAIN Manado yang unggul dan berkontribusi bagi masyarakat.

#Fasya #KerjaCerdas #KerjaTuntas
Humas Fakultas Syariah IAIN Manado
(Adm/TU Senin 15 September 2025)