#KerjaCerdas #KerjaTuntas

Pendaftar SNMPTN 2015 Terbanyak Berasal dari SMA

JAKARTA, KOMPAS.com – Pendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2015 terbanyak berasal dari Sekolah Menengah Atas (SMA). Dari jumlah keseluruhan, pendaftar asal SMA mencapai 617.507 siswa.

Pendaftar terbanyak tiap tahunnya selalu berasal dari SMA. Urutan selanjutnya, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA),” ucap Ketua Umum SNMPTN 2015 Rochmat Wahab saat konferensi pers di Gedung Kemendikbud Jakarta, Sabtu (9/5/2015).

Dari data SNMPTN 2015, total keseluruhan pendaftar SNMPTN 2015 mencapai 852.093 siswa. Sedangkan tahun sebelumnya berjumlah 777.536 siswa.

Jumlah ini terus meningkat tiap tahunnya. Setelah dikalkulasikan, pendaftar yang berasal dari SMK berjumlah 141.014 siswa. Sedangkan dari MA sebanyak 93.572 siswa.

Dalam berita sebelumnya, diinformasikan bahwa proses SNMPTN diawali dengan melakukan pendaftaran Pangakalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Penilaian didasarkan dengan nilai rapor semester I sampai semester V.

Pengumuman hasil seleksi sudah dapat diakses sejak 9 Mei 2015. Bila lulus seleksi, peserta dapat melakukan pendaftaran ulang 9 Juni mendatang. Cek hasil seleksi SNMPTN 2015 di sini.

Siswa SMA di Mata Ombudsman RI

KOMPAS.com – Tahun ini, siswa sekolah menengah atas (SMA) mendapat perhatian Ombudsman Republik Indonesia (ORI). Menurut anggota ORI Pranowo Dahlan dalam catatannya pada Selasa (8/12/2015), pada lomba video amatir ORI 2015, kebanyakan peserta yang menang adalah siswa SMA. Total ada 100 film pendek berdurasi tiga menit yang terdaftar dan diseleksi pada ajang ini. Lomba senada kali pertama digelar ORI setahun silam.

Lebih lanjut menurut Pranowo Dahlan, lomba kali ini mengusung slogan atau tagline “Pejuang Pelayanan Publik untuk Pelayanan Publik Makin Apik”. Tujuan perlombaan adalah sosialisasi cara mengkritik yang tidak biasa namun konstruktif.

Sosialisasi pelaksanaan kompetisi 2015 dilaksanakan selama Oktober dan November 2014 oleh Ombudsman melalui beberapa kampus di Jakarta dan Bandung. Lomba Video Amatir Ombudsman RI Ini akan menjadi bentuk suara atau pesan secara kreatif mengenai partispasi publik dalam mengawasi segala bentuk pelayanan publik yang ada di Indonesia. Dari jumlah film yang diseleksi tersebut, hanya 12  film yang menjadi finalis.

Sementara, video amatir berjudul “Dilarang Berjalan di Trotoar” karya Bowo Leksono menjadi pemenang kategori Citizen Journalism. Kemudian, pemenang kategori Film Pendek adalah Renda Firmansyah. Film itu berjudul “Pelayanan Publik Harga Mati”.