#KerjaCerdas #KerjaTuntas

Amman, 5 September 2024 – Dekan Fakultas Syariah IAIN Manado, Prof. Dr. Rosdalina Bukido, M.Hum., bersama rombongan melakukan kunjungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yordania dalam rangka program Academic Journey. Rombongan disambut langsung oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Yordania, Bapak Ade Padmo Sarwono.

Dalam kunjungan tersebut, Prof. Dr. Rosdalina Bukido menyerahkan jurnal ilmiah Fakultas Syariah kepada Duta Besar Ade Padmo Sarwono. Penyerahan ini melambangkan inisiatif untuk memperkuat hubungan akademik antara Indonesia dan Yordania melalui pertukaran pengetahuan dan riset ilmiah, khususnya dalam bidang syariah dan studi Islam.

Dalam sambutannya, Duta Besar Ade Padmo Sarwono memberikan beberapa arahan penting terkait potensi kerja sama akademik antara Indonesia dan Yordania. Beliau menekankan bahwa Universitas Jadara di Yordania memiliki kemampuan unggul dalam riset dan teknologi. Oleh karena itu, beliau mendorong agar kerja sama akademik tidak hanya terbatas pada studi Islam dan syariah, tetapi juga mencakup bidang pendidikan lainnya, seperti riset teknologi dan inovasi.

Duta Besar juga mengungkapkan pentingnya memperkenalkan keunggulan pendidikan di Indonesia kepada warga Yordania. Saat ini, sekitar 1.200 warga Yordania sedang menempuh pendidikan di Malaysia, dan diharapkan lebih banyak lagi yang akan memilih Indonesia sebagai destinasi pendidikan mereka. Untuk mewujudkan hal ini, Duta Besar Ade Padmo Sarwono mendorong agar perguruan tinggi Islam negeri (PTKIN) Indonesia mendapatkan akreditasi di Yordania, mengingat saat ini hanya 14 perguruan tinggi Indonesia yang diakui di negara tersebut. Akreditasi ini penting untuk membuka peluang beasiswa yang lebih luas. Tanpa akreditasi, gelar dari perguruan tinggi Indonesia tidak akan diakui di Yordania.

Selain itu, Duta Besar menyoroti pentingnya memberikan dukungan bagi generasi muda Palestina, yang menghadapi ketidakpastian masa depan. Beliau menekankan perlunya membangun optimisme di kalangan mahasiswa Palestina, khususnya mereka yang berjuang untuk mendapatkan beasiswa di Indonesia. Tantangan administrasi seringkali menjadi kendala utama, terutama bagi mahasiswa Palestina di Gaza yang memiliki keterbatasan akses untuk mengikuti pelajaran secara normal. Kolaborasi pendidikan antara Indonesia dan institusi pendidikan di Tepi Barat melalui perjanjian bilateral diharapkan dapat membantu mengatasi masalah ini.

Duta Besar juga mendorong kerja sama riset antara Indonesia dan Yordania, khususnya dalam bidang sosial dan lingkungan. Selain itu, implementasi Memorandum of Understanding (MoU) yang telah disepakati antara kedua negara perlu diperhatikan agar bisa diaktualisasikan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang, sehingga dapat memperkuat hubungan kedua negara, terutama dalam aspek pendidikan dan riset.

Menutup arahannya, Duta Besar Ade Padmo Sarwono juga mengingatkan tentang inisiatif Amman Message yang diluncurkan oleh Raja Yordania pada tahun 2004, yang bertujuan untuk menjelaskan bagaimana Islam dapat mendorong moderasi dan toleransi. Beliau mengungkapkan bahwa akan ada konferensi di Indonesia yang membahas topik tersebut, dan kontribusi dari perguruan tinggi Islam di Indonesia (PTKIN) sangat diharapkan dalam memberikan pandangan serta masukan.

Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi penguatan kerja sama akademik antara Indonesia dan Yordania, sekaligus membuka peluang baru dalam pengembangan pendidikan dan riset di kedua negara.

#Fasya #KerjaCerdas #KerjaTuntas


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder