#KerjaCerdas #KerjaTuntas

Fakultas Syariah Gelar Apel Pagi, Siap Sambut Pendampingan ISO dan Wisuda

Fakultas Syariah IAIN Manado, 13 Oktober 2025 – Fakultas Syariah IAIN Manado mengawali aktivitas pekan ini dengan menggelar Apel Pagi di halaman fakultas, Senin (13/10/2025). Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Wakil Dekan I, Dr. Muliadi Nur, M.H., ini dihadiri oleh segenap pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan.

Tampak hadir dalam apel tersebut Wakil Dekan II, Dr. Nenden H Suleman, M.H., Wakil Dekan III, Dr. Frangky Suleman, M.HI., serta Kaprodi Hukum Keluarga Islam Syahrul Mubarak Subeitan, M.H. Turut hadir pula dosen Ahmad Al Gufron, M.Pd., dan JFU Taufik Ulias, M.H.

Dalam arahan singkatnya, Dr. Muliadi Nur menyampaikan dua agenda penting. Pertama, mengenai pendampingan dan pengawasan sistem penjaminan mutu ISO yang akan dilaksanakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Manado pada tanggal 13 hingga 17 Oktober 2025, pukul 09.00 WITA hingga selesai.

“Kami mengimbau seluruh civitas akademika Fakultas Syariah untuk memberikan dukungan penuh dan memastikan kelancaran proses pendampingan ISO ini,” pesan Wakil Dekan I.

Arahan kedua terkait persiapan Wisuda IAIN Manado yang akan dilaksanakan dalam dua tahap, yakni pada tanggal 18 dan 25 Oktober 2025. Beliau menekankan pentingnya koordinasi yang solid untuk mendukung kesuksesan acara wisuda.

Kegiatan apel pagi ini ditutup dengan pembacaan Ummul Kitab, Surah Al-Fatihah, yang dipimpin secara bersama-sama sebagai bentuk permohonan kelancaran dan keberkahan untuk semua agenda yang akan dilaksanakan.

Apel pagi ini tidak hanya menjadi sarana untuk menyampaikan informasi penting, tetapi juga memperkuat silaturahmi dan soliditas seluruh keluarga besar Fakultas Syariah dalam menyambut berbagai agenda strategis di akhir Oktober ini.

#Fasya #KerjaCerdas #KerjaTuntas
Humas Fakultas Syariah IAIN Manado
(Adm/TU Senin 13 Oktober 2025)

Fakultas Syariah Ikut Workshop Review Kurikulum OBE dan Penyusunan RPS

Fakultas Syariah IAIN Manado, 11 Oktober 2025 – Fakultas Syariah IAIN Manado mengikuti Workshop Review Kurikulum Berbasis Outcome-Based Education (OBE) dan Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Kegiatan berlangsung selama dua hari, dari tanggal 9 hingga 10 Oktober 2025, bertempat di Hotel Novotel Manado.

Workshop ini secara resmi dibuka oleh Pelaksana Harian (PLH) Rektor IAIN Manado, Prof. Dr. Edi Gunawan, M.HI. Turut hadir dalam acara tersebut Dekan Fakultas Syariah, Prof. Dr. Rosdalina Bukido, M.Hum., dan Wakil Dekan I Fakultas Syariah, Dr. Muliadi Nur, M.H.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber ahli, Prof. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd., selaku Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Salatiga. Dalam paparannya, Prof. Budiyono menyampaikan pentingnya penerapan kurikulum OBE untuk meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan.

Workshop diikuti secara aktif oleh Ketua Program Studi Hukum Keluarga, Syahrul Mubarak Subeitan, M.H., dan Ketua Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Nurlaila Isima, M.H.

Melalui kegiatan ini, Fakultas Syariah meneguhkan komitmennya untuk terus berinovasi dan memperkuat tata kelola akademik berbasis mutu. Workshop ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam percepatan implementasi OBE di fakultas, sehingga mampu melahirkan lulusan yang unggul, adaptif, dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional.

#Fasya #KerjaCerdas #KerjaTuntas
Humas Fakultas Syariah IAIN Manado
(Adm/TU Sabtu 11 Oktober 2025)

Fakultas Syariah IAIN Manado Perkuat Implementasi Outcome Based Education melalui Workshop Review Kurikulum dan Penyusunan RPS

Workshop Review Kurikulum dan Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) sebagai upaya memperkuat implementasi Outcome Based Education (OBE). Kegiatan ini berfokus pada penyelarasan kurikulum dengan capaian pembelajaran yang relevan serta peningkatan kualitas RPS di setiap program studi.

Workshop yang berlangsung selama dua hari, 9–10 Oktober 2025, bertempat di Novotel Manado Golf Resort & Convention Center, dihadiri oleh narasumber utama Prof. Dr. Budiono Saputra, M.Pd, selaku Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Salatiga. Turut hadir pula Dekan Fakultas Syariah IAIN Manado, Prof. Dr. Rosdalina Bukido, M.Hum, Wakil Dekan I Dr. Muliadi Nur, M.H, Ketua Program Studi Hukum Keluarga, Syahrul Mubarak Subeitan, M.H, serta Ketua Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Nurlaila Isima, M.H.

Dalam suasana akademik yang produktif dan kolaboratif, kegiatan ini dilaksanakan sebagai langkah strategis Fakultas Syariah untuk memastikan implementasi kurikulum berbasis OBE. Melalui penerapan pendekatan ini, lulusan diharapkan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja serta perkembangan ilmu pengetahuan.

Workshop terbagi dalam beberapa sesi, mencakup review kurikulum, penyusunan RPS, dan finalisasi dokumen kurikulum di setiap program studi. Kegiatan diakhiri dengan penutupan yang menandai komitmen bersama untuk menerapkan OBE secara konsisten di lingkungan Fakultas Syariah IAIN Manado.

Secara keseluruhan, workshop ini memberikan dampak positif bagi peningkatan mutu pendidikan, karena para dosen menjadi lebih memahami konsep dan implementasi OBE serta mampu menyusun RPS yang selaras dengan profil lulusan. Kegiatan ini juga memperkuat budaya akademik berbasis mutu dan memperkokoh posisi Fakultas Syariah IAIN Manado sebagai institusi yang adaptif terhadap tuntutan pendidikan tinggi modern.

Hasil dari kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan mutu akademik di Fakultas Syariah IAIN Manado. Para dosen kini memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai konsep dan implementasi OBE, serta mampu menyusun RPS yang selaras dengan profil lulusan (graduate profile) dan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL).
Selain itu, workshop ini turut memperkuat budaya akademik berbasis mutu di lingkungan fakultas. Dengan adanya penyelarasan kurikulum berbasis OBE, Fakultas Syariah IAIN Manado semakin menunjukkan komitmennya untuk menjadi institusi pendidikan tinggi Islam yang adaptif, progresif, dan kompetitif di tingkat nasional maupun internasional.

Dekan FASYA Pimpin Apel Pagi

Fakulta Syariah IAIN Manado – Fakultas Syariah (FASYA) mengawali aktivitas akademik pekan ini dengan menggelar apel pagi di halaman fakultas, Senin (6/10/2025). Kegiatan yang berlangsung khidmat ini dipimpin langsung oleh Dekan FASYA, Prof. Dr. Rosdalina Bukido, M.Hum., dan dihadiri segenap civitas akademika, termasuk Para Wakil Dekan, Kaprodi, Kabag TU, JFU, JFT, serta dosen.

Dalam sambutannya, Prof. Rosdalina Bukido menyampaikan dua arahan utama yang menjadi fokus perhatian Fakultas Syariah saat ini.

Pertama, terkait dengan proses Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2025. Dekan menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terlaksananya seluruh tahapan seleksi CPNS dengan lancar dan penuh kedisiplinan. “Alhamdulillah, proses rekruitmen CPNS 2025 di lingkungan FASYA telah kita lalui dengan sukses. Ini adalah buah dari kerja sama, integritas, dan komitmen kita semua untuk membangun birokrasi yang bersih dan profesional. Mari kita doakan dan sambut calon-calon kolega baru kita dengan baik, serta persiapkan masa orientasi untuk mereka,” pesannya.

Arahan kedua berkaitan dengan agenda penting fakultas, yaitu Akreditasi Lapangan Program Studi Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhshiyyah) yang sampai saa ini kita masih menunggu. Dekan menegaskan bahwa seluruh persiapan telah selesai. “Saya meminta seluruh komponen, baik dosen maupun tenaga kependidikan, untuk menjaga soliditas. Kesiapan dokumen, kesiapan sarana prasarana, dan terutama kesiapan mental kita harus benar-benar optimal. Target kita tidak hanya ‘Baik Sekali’, tetapi ‘Unggul’,” tegas Prof. Rosdalina dengan penuh semangat.

Untuk menguatkan semangat dan memohon kelancaran segala urusan, apel pagi tersebut ditutup dengan pembacaan Surah Al-Fatihah secara bersama-sama. Suasana hening dan khidmat menyelimuti seluruh peserta apel, mengiringi doa yang dipanjatkan untuk keberkahan dan kesuksesan Fakultas Syariah ke depannya.

Kegiatan apel pagi ini diharapkan tidak hanya menjadi rutinitas semata, tetapi juga sebagai momentum untuk menyelaraskan visi, memperkuat sinergi, dan meningkatkan kinerja seluruh keluarga besar FASYA dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

#Fasya #KerjaCerdas #KerjaTuntas
Humas Fakultas Syariah IAIN Manado
(Adm/TU Senin 6 Oktober 2025)

Forum Dekan Syariah dan Hukum Soroti Politik Pendidikan Nasional, IAIN Manado Turut Berperan

Aston Bintaro Hotel – Politik pendidikan di Indonesia kembali menjadi perhatian, khususnya menyangkut posisi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang dinilai belum mendapat tempat ideal. Hal ini mengemuka dalam Forum Dekan Fakultas Syariah dan Hukum se-Indonesia yang diselenggarakan di Aston Bintaro Hotel, Kamis (18/9). Forum tersebut menghadirkan Staf Khusus Kemenristekdikti Dr. Ismail Hasani, S.H., M.H., bersama para dekan dan pakar hukum dari berbagai UIN, termasuk Dekan Fakultas Syariah IAIN Manado.

Dalam paparannya, Dr. Ismail menilai bahwa UIN kerap dijadikan instrumen bargaining dalam politik pendidikan nasional, khususnya terkait kebijakan pembukaan program studi (prodi) umum yang hingga kini masih dikenai moratorium. Menurutnya, UIN harus memiliki daya saing dengan ciri khas tersendiri, misalnya melalui pengembangan gagasan Madzhab Hukum Ciputat sebagai identitas akademik yang membedakan.

Isu lain yang mencuat dalam forum ini adalah kendala pendirian prodi baru, aturan pembatasan prodi umum maksimal 60 persen, serta fleksibilitas kurikulum. Kemdikbudristek baru-baru ini merilis 242 regulasi tentang penjaminan mutu, termasuk kebijakan penyederhanaan program S2 menjadi 36 SKS. Kebijakan tersebut diharapkan dapat mendorong inovasi dan diversifikasi di lingkungan kampus.

Diskusi juga menyinggung kesetaraan antara Fakultas Syariah dan Fakultas Hukum di PTKIN. Dr. Firdaus dari UIN Pontianak menegaskan bahwa ilmu hukum di perguruan tinggi keagamaan mampu setara dengan ilmu hukum umum, bahkan dengan keunggulan berbasis spiritualitas. Hubungan Kemenag dan Kemdikbudristek turut menjadi perhatian, mengingat kerap dipersepsikan sebagai pesaing dalam urusan pembukaan prodi hukum maupun pengajuan guru besar.

Meski dihadapkan pada tantangan, forum menegaskan bahwa PTKIN memiliki keunggulan unik berupa perpaduan ilmu pengetahuan dan spiritualitas. Hal ini menjadikan UIN dan IAIN semakin dipercaya masyarakat, khususnya kalangan Muslim perkotaan. Para dekan, termasuk Dekan Fakultas Syariah IAIN Manado, menegaskan pentingnya PTKIN berani keluar dari pragmatisme, memperjuangkan kesetaraan, dan meneguhkan distingsi agar kontribusi nyata bagi bangsa semakin terasa.

Rakernas Forum Dekan FSH: Sinergi Pendidikan Hukum dan Peradilan Agama, IAIN Manado Turut Berkontribusi

Aston Bintaro Hotel – Forum Dekan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) PTKIN se-Indonesia kembali menggelar Rapat Nasional pada Kamis, 18 September 2025 di Aston Bintaro Hotel. Pertemuan strategis ini membahas berbagai isu penting, mulai dari penyamaan nomenklatur program studi, pembukaan prodi baru, hingga arah pengembangan kurikulum hukum di bawah koordinasi Kementerian Agama serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dekan Fakultas Syariah IAIN Manado, Prof. Dr. Rosdalina Bukido, M.Hum., turut hadir aktif bersama para pimpinan FSH dari seluruh Indonesia.

Salah satu isu utama yang mengemuka adalah penyamaan nomenklatur program studi, seperti Hukum Perdata Islam (HPI), Hukum Tata Negara (HTN), Hukum Keluarga (HK), dan Perbandingan Madzhab (PM). UIN Surabaya mengusulkan perubahan nomenklatur PM menjadi Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH), HPI menjadi Hukum Perdata (HP), serta penyederhanaan HKI menjadi HK. Namun, sejumlah peserta menegaskan perlunya kehati-hatian karena menyangkut otoritas kementerian dan konsekuensi politik pendidikan.

Forum juga menyoroti perbedaan standar akreditasi. UIN Jambi menyoroti pengalaman ketidaksinkronan kriteria asesor BAN-PT antara Kemenag dan Kemendikbudristek. UIN Semarang menegaskan nomenklatur lama tidak boleh dihapus begitu saja karena bisa melemahkan posisi Kemenag, sementara UIN Medan mengingatkan pentingnya menimbang visi keilmuan dan politik pendidikan dalam pembukaan program studi baru.

Isu lain yang mendapat perhatian adalah dampak nomenklatur terhadap prospek kerja lulusan. UIN Yogyakarta menekankan urgensi pemisahan konsentrasi karena berimplikasi pada formasi CPNS dan akses ke kejaksaan. Prof. Umi menambahkan bahwa penyamaan nomenklatur dapat memperkuat daya saing lulusan di dunia kerja. Sementara UIN Bukittinggi mengusulkan agar nama Prodi Perbandingan Madzhab diganti menjadi Ilmu Perbandingan Hukum untuk meningkatkan minat calon mahasiswa.

Dari diskusi panjang, forum menyepakati tiga poin utama:

  1. Prodi Perbandingan Madzhab (PM) tetap dipertahankan dengan nomenklatur saat ini.
  2. Mengusulkan pembukaan kembali Prodi Ilmu Hukum di FSH yang sebelumnya terkena moratorium.
  3. Prodi-prodi syariah dan hukum belum dapat digabung serta perlu diperluas hingga jenjang S1, S2, dan S3.

Selain menghasilkan kesepakatan akademik, forum juga menetapkan kepengurusan baru, yakni Prof. Dr. Muhammad Maksum sebagai Ketua, Prof. Natsir sebagai Sekretaris, dan Prof. Rofiah sebagai Bendahara. Adapun agenda forum berikutnya direncanakan berlangsung di Ambon setelah Idulfitri 2026.

Momentum penting lainnya adalah penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan dua mitra strategis. PKS pertama dilakukan antara Forum Dekan FSH PTKIN se-Indonesia dengan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama (Badilag), meliputi kegiatan pendidikan, riset, inovasi, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan sumber daya di bidang peradilan agama. PKS kedua dilakukan bersama Ketua Jurusan Syariah PTKIN se-Indonesia dengan fokus pada penguatan pendidikan, riset, pengabdian, dan pengembangan SDM di lingkungan PTKIN.

Kerja sama strategis ini diharapkan semakin memperkuat kontribusi akademik dalam bidang hukum dan syariah, sekaligus mendukung praktik peradilan agama di Indonesia. Kehadiran para pimpinan FSH, termasuk Dekan Fakultas Syariah IAIN Manado, menjadi wujud nyata komitmen perguruan tinggi Islam dalam menyatukan visi dan memperluas peran syariah di tingkat nasional.

Fakultas Syariah IAIN Manado Ikut Bahas Transformasi Digital Peradilan Agama di Forum Dekan Nasional

Aston Bintaro Hotel – Forum Dekan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) se-Indonesia menggelar Rapat Nasional di Aston Bintaro Hotel, Tangerang Selatan. Pada sesi pertama, hadir sebagai narasumber Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI, Dr. Candra Boy Seroza, S.Ag., M.A., dengan moderator Prof. Dr. Sudirman Hasan, M.A., CHARM. Turut serta dalam agenda penting ini, Dekan Fakultas Syariah IAIN Manado, Prof. Dr. Rosdalina Bukido, M.Hum., didampingi Wakil Dekan III Dr. Frangky Suleman, M.HI dan Kaprodi Hukum Ekonomi Syariah Nurlaila Isima, M.H.

Dalam pemaparannya pada Kamis (18/9), Dr. Candra Boy menegaskan urgensi transformasi digital dalam peradilan agama sebagai respons atas perubahan zaman. Ia menjelaskan bahwa empat layanan elektronik kini sudah berjalan, yakni pendaftaran, pembayaran, pemanggilan, dan persidangan secara online.

“Data terakhir menunjukkan 90–95% perkara di Pengadilan Agama telah terdaftar melalui sistem e-Court. Targetnya pada 2025 minimal 85% perkara masuk secara elektronik, dan tahun 2026 akan diwajibkan 100%,” ungkapnya.

Meski demikian, ia menambahkan bahwa untuk perkara tertentu dengan alasan khusus, prosedur konvensional masih dimungkinkan.

Selain itu, Mahkamah Agung (MA) disebut rutin menyelenggarakan sidang pleno kamar setiap tahun sebagai upaya pembaruan hukum di berbagai kamar, termasuk agama, umum, militer, pengawasan, dan pembinaan. Tiga instrumen penting yang digunakan dalam proses pembaruan hukum ini adalah Peraturan Mahkamah Agung (Perma), Surat Edaran Mahkamah Agung (Sema), dan Yurisprudensi.

Beberapa regulasi terbaru yang disorot di antaranya:

  • Perma No. 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan.
  • Perma No. 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Mengadili Perempuan Berhadapan dengan Hukum.
  • Perma No. 5 Tahun 2019 tentang Pedoman Mengadili Perkara Dispensasi Kawin.
  • Perma No. 3 Tahun 2022 tentang Mediasi secara Elektronik.
  • Perma No. 1 Tahun 2024 tentang Pedoman Mengadili Perkara Pidana Berdasarkan Keadilan Restoratif.

Ke depan, menurutnya, hakim tidak hanya berperan sebagai pengadil tetapi juga mediator. Karena itu, dibutuhkan penguatan kapasitas di bidang psikologi keluarga, psikologi anak, serta keterampilan mediasi. “Hal ini sangat penting mengingat angka perceraian di Indonesia mencapai 600 ribu kasus per tahun,” pungkasnya.

Penguatan Kolaborasi Pendidikan Dan Peradilan Agama, Fakultas Syariah IAIN Manado Hadiri Forum Dekan FSH PTKIN Se Indonesia di Jakarta

Dekan Fakultas Syariah IAIN Manado Prof. Dr. Rosdalina Bukido, M.Hum  didampingi Wakil Dekan III Dr. Frangky Suleman, M.HI dan Kaprodi Hukum Ekonomi Syariah Nurlaila Isima, M.H mengikuti Kegiatan Forum Dekan Fakultas Syariah dan Hukum PTKIN se-Indonesia. Kegiatan resmi dibuka pada malam 17 September 2025 di Diorama UIN Jakarta. Selama tiga hari penyelenggaraan, acara ini menjadi magnet bagi para tokoh penting di dunia pendidikan dan peradilan agama.

Tampak hadir Ketua Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung (Badilag MA) Drs. H. Muchlis, S.H., M.H., bersama Ketua Forum Dekan Fakultas Syariah se-Indonesia, Prof. Dr. Sudirman Hasan, M.A., CHARM. Dari UIN Jakarta, jajaran pimpinan turut meramaikan, mulai dari Rektor Prof. Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, S.Ag., S.H., M.H., M.A., hingga Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, Prof. Dr. Muhammad Maksum, S.H., M.A., MDC., beserta seluruh jajaran. Kehadiran mereka menambah bobot acara sekaligus menunjukkan kuatnya sinergi antara dunia akademik dan institusi peradilan agama.

Acara pembukaan forum yang berlangsung di UIN Jakarta diwarnai dengan sambutan para tokoh penting. Dekan FSH, Prof. Dr. Muhammad Maksum, menyampaikan apresiasi atas dukungan pimpinan kampus dan menegaskan pentingnya penandatanganan PKS antara Badilag dan Forum Dekan Syariah.

Rektor UIN Jakarta, Prof. Dr. Asep Saepudin Jahar, menekankan peran UIN Jakarta sebagai rumah bersama pengembangan ilmu syariah, sekaligus mengajak peserta menjaga kualitas alumni Fakultas Syariah. Ketua Forum Dekan Syariah, Prof. Dr. Sudirman Hasan, mengapresiasi kehadiran 105 peserta dari 43 PTKIN serta menegaskan forum ini sebagai ajang memperkuat sinergi antar fakultas syariah.

Ketua Badilag MA, Drs. H. Muchlis, S.H., M.H., menekankan bahwa PKS bukan sekadar seremoni, melainkan komitmen strategis mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi dan program prioritas peradilan agama 2025. Ia juga menyoroti pentingnya kesiapan Fakultas Syariah dalam mencetak calon hakim yang unggul secara akademik maupun mental.

Acara puncak ditutup dengan penandatanganan PKS antara Badilag MA dan Forum Dekan Syariah se-Indonesia sebagai simbol penguatan kolaborasi pendidikan dan peradilan agama.

Fakultas Syariah Resmi Buka Ujian Proposal, Skripsi, dan Komprehensif

Fakultas Syariah IAIN Manado – Fakultas Syariah secara resmi membuka rangkaian ujian akademik bagi mahasiswanya, meliputi Ujian Seminar Proposal Penelitian, Ujian Akhir Skripsi, dan Ujian Komprehensif. Pembukaan seremonial kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 25 September 2025, di Ruang Ujian Fakultas Syariah Lantai I.

Acara pembukaan dipimpin langsung oleh Wakil Dekan II, Dr. Nenden H Suleman, M.H., yang dalam kesempatan tersebut hadir mewakili Dekan Fakultas Syariah. Dalam sambutannya, Dr. Nenden H Suleman menekankan pentingnya momentun ujian ini sebagai tahap krusial dalam perjalanan akademik setiap mahasiswa.

“Hari ini menandai dimulainya sebuah fase penting bagi para mahasiswa. Ujian-ujian ini bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan gerbang menuju penyelesaian studi dan bukti penguasaan ilmu yang telah diperoleh selama menimba ilmu di fakultas ini,” ujar Dr. Nenden di hadapan para peserta ujian dan panitia.

Beliau juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh dosen pembimbing dan panitia yang telah mempersiapkan pelaksanaan ujian dengan baik. Para mahasiswa diingatkan untuk menjaga kesehatan, bersikap jujur, dan percaya diri dalam menghadapi setiap tahap ujian.

Pelaksanaan ujian yang terkonsentrasi di Ruang Ujian Fakultas Syariah Lantai I ini diharapkan berlangsung lancar dan tertib. Rangkaian ujian ini merupakan evaluasi akhir untuk mengukur kompetensi dan kesiapan mahasiswa sebelum menyandang gelar sarjana hukum syariah.

Dengan dibukanya secara resmi ujian ini, diharapkan seluruh mahasiswa peserta dapat menunjukkan kemampuan terbaik mereka dan berhasil melewati semua tahapan dengan hasil yang memuaskan, sehingga dapat menyelesaikan studi tepat waktu.

#Fasya #KerjaCerdas #KerjaTuntas
Humas Fakultas Syariah IAIN Manado
(Adm/TU Kamis 25 September 2025)

Dekan Fasya IAIN Manado Ajak Akademisi Fasya UIN Palu Tingkatkan SDM Melalui Publikasi Ilmiah

Palu, 22 September 2025 – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu kembali menggelar kuliah tamu strategis dengan tema “Membangun SDM Unggul di Era Digital Melalui Publikasi Ilmiah sebagai Pilar Intelektualisasi.” Kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. Rosdalina Bukido, M.Hum., CPM., Dekan Fakultas Syariah IAIN Manado sekaligus narasumber utama, yang membahas penguatan kapasitas dosen dan mahasiswa dalam publikasi ilmiah.

Hadir dalam kuliah tamu tersebut: Kepala Biro UIN Datokarama Palu Drs. Suleman Awad, M.Pd.; dekan Fakultas Syariah UIN Datokarama Palu, Dr. H. Muhammad Syarif Hasyim, Lc., M.Th.I.; Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M); para wakil dekan; ketua program studi (kaprodi); dosen; tenaga pendidik (tendik); serta mahasiswa Fakultas Syariah UIN Palu.

Dalam paparannya, Prof. Rosdalina menekankan bahwa publikasi ilmiah bukan hanya soal kuantitas, melainkan lebih pada kualitas yang mencerminkan reputasi dan kredibilitas institusi. Beliau menyebut publikasi ilmiah sebagai “nyawa akademisi” karena melalui publikasi pula institusi menempatkan dirinya di peta ilmiah nasional dan internasional.

Data yang beliau tampilkan memperlihatkan lonjakan drastis jumlah publikasi Indonesia di basis data Scopus dalam periode 2014–2022: dari sekitar 6.000 dokumen menjadi lebih dari 43.000. Namun Prof. Rosdalina mengingatkan bahwa meskipun jumlahnya meningkat, sitasi per artikel Indonesia masih berada di bawah level negara-negara seperti Singapura dan Malaysia — sebuah tantangan yang harus dihadapi dengan memperkuat kapasitas akademik dan strategi publikasi.

Salah satu isu penting yang disorot adalah maraknya jurnal predator yang menggoda penulis terutama yang masih pemula. Dalam hal ini Prof. Rosdalina mengajak dosen dan mahasiswa agar selektif memilih jurnal, menggunakan perangkat bantu akademik seperti ChatGPT, Grammarly, dan Mendeley secara etis untuk membantu struktur tulisan, tata bahasa, sitasi, dan parafrase.

“Etika publikasi adalah reputasi dan kepercayaan ilmiah. Tanpa kejujuran, orisinalitas, dan tanggung jawab, publikasi akan kehilangan makna,” ujar beliau dalam sesi diskusi yang berlangsung interaktif dan mendapat sambutan antusias dari peserta.

Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum kolaborasi antara Fakultas Syariah IAIN Manado dan Fakultas Syariah UIN Datokarama Palu yang telah menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) pada tanggal 21 September 2025. MoU tersebut ditandatangani oleh Dekan Fakultas Syariah IAIN Manado, Prof. Dr. Rosdalina Bukido, M.Hum., dan Dekan Fakultas Syariah UIN Datokarama Palu, Dr. H. Muhammad Syarif Hasyim, Lc., M.Th.I. Inti kerja sama mencakup publikasi ilmiah bersama, pertukaran informasi, seminar, lokakarya, konferensi, serta pengembangan pusat studi dan penelitian.

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan lahir SDM unggul dari kedua institusi — khususnya dari wilayah Indonesia Timur — yang tidak hanya aktif dalam produksi karya ilmiah, tetapi juga mampu menjawab tantangan keilmuan masa kini dan memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat.